Entah hal apa yang mendasari mereka untuk melakukan tawuran. Dikalangan anak sekolah tawuran sudah menjadi sangat familiar bagi mereka, tawuran dijadi kan sebagai ajang pembuktian diri bagi kalangan anak sekolah. Padahal tawuran itu sendiri hanya merugikan diri sendiri dan orang sekitar mereka.
Kurangnya pengawasan orang tua serta pendidikan agama yang minim membuat mereka dengan bodohnya melakukan tawuran yang sudah menjadi tradisi diberbagai macam sekolah. Bahkan tak jarang orang-orang yang tak bersalah ikut terkena menjadi korban akibat tawuran ini. Hal ini sangat amat merugikan semua kalangan. Pentingnya peran keluarga dalam mengawasi anak-anak mereka merupakan kunci agar anak-anak nya tidak terlibat dan ikut dalam tawuran, dan ditambah dengan bimbingan agama serta bergaul dengan lingkungan yang kondusif.
Latar belakang tawuran terjadi juga kebanyakan hanya karena hal sepele dan juga dendam para senior terhadap sekolah lawan. Mereka meneruskan dendam yang belum sempat terbalas kepada para junior mereka agar meneruskan tradisi berdarah tersebut, cukup prihatin dengan sikap primitif para pengenyam pendidikan saat ini. Apakah kurang pelajaran yang di berikan sekolah sampai mereka tega menghabisi nyawa temannya sendiri? apa tidak terbayang bagaimana luka dari keluarga yang ditinggal kan ? padahal sang keluarga berharap banyak agar anak2nya menjadi penerus yang sukses.
Mereka malah dengan bangga melakukan tawuran, jika ingin dilihat sebagai jagoan mengapa tidak satu lawan satu ?? dan kenapa tidak diselesaikan dengan cara yang lebih baik dibandingkan dengan adu otot dan pedang ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar